Bawang putih sudah dikenal manusia sejak
4.000 tahun lalu.
Dalam sebuah Papyrus Bertarikh 1500
Sebelum Masehi, ditemukan catatan bahwa orang Mesir percaya ada 22 khasiat
bawang putih untuk mengobati beragam penyakit.
Tak heran bila bawang putih ditemukan di
dalam makam Raja Tutankhamun dari Mesir.Selain itu, bawang putih yang diyakini
orang Mesir bisa meningkatkan stamina, juga merupakan santapan para pekerja
yang saat itu tengah membangun piramid.
Tak hanya bangsa Mesir, bangsa-bangsa
lain juga mengakui khasiat bawang putih yang diidentikkan sebagai wonder
drug.Lantaran kemanjurannya, orang Rusia menjadikan bawang putih sebagai
pengganti antibiotik.Mereka menyebutnya sebagai Penisilin Russia.Sementara
orang Yunani dan Romawi menggunakan bawang putih untuk mengobati lepra dan
asma, serta menghalau kalajengking.
Begitu pula dengan bangsa Viking, yang
dalam pengembaraannya menaklukkan berbagai negeri, selalu membawa bawang putih
sebagai pelengkap logistik mereka.Bahkan pada saat perang dunia tahun
1914-1918, tentara Prancis menggunakan herbal bawang putih untuk mengobati
luka.
Budidaya Bawang Putih
Bawang putih (Allium sativum) termasuk famili Liiliaceae dan merupakan salah satu
bumbu masakan yang paling populer digunakan. Kegunaan lain bawang putih adalah
sebagai obat tekanan darah tinggi, reumatik, sakit gigi, kena gigitan ular, dan
lain-lain.
PERSYARATAN TUMBUH
Tanaman bawang putih dapat tumbuh pada
berbagai jenis tanah. Namun, tanah yang disukai adalah tipe tanah
yang bertekstur lempung berpasir dengan struktur tanah gembur, dengan pH 5,5-7.
Pembukaan lahan yaitu membersihkan
sisa-sisa tanaman sebelumnya yang berada di dalam atau di atas permukaan tanah
dilakukan dengan pembajakan sedalam 20-30 cm. Pembajakan dilakukan 2-3 kali
dengan intensitas rata-rata satu minggu.
Bedengan
dibuat dengan lebar 60-150 cm dan tingginya 20-50 cm, panjang bedengan
disesuaikan dengan lahan.Parit antara bedengan untuk keperluan irigasi lebarnya
30-40 cm. Kedalaman parit sangat dipengaruhi oleh keadaan musim.Pada musim
hujan diperlukan parit yang lebih dalam.
2. Penanaman
Kultivar yang dapat digunakan adalah
Lumbu Putih, Lumbu Kuning dan Lumbu Hijau.Gunakan umbi bibit dengan ukuran yang
seragam dan ditanam dengan kedalaman 2-3 cm. Jarak tanam disesuaikan dengan
ukuran siung yang digunakan. Bila siung bibit bobotnya lebih besar dari 1,5
gram maka jarak tanamnya 20 cm x 20 cm, namun bila lebih kecil dari 1,5
gram maka jarak tanamnya 15 cm x 15 cm atau 15 cm x 10 cm. Untuk mendapatkan
umbi bibit dan umbi konsumsi yang baik digunakan kerapatan tanam yang rendah,
namun untuk mendapatkan produksi maksimum per satuan luas digunakan populasi
yang lebih banyak (kerapatan tinggi). Kebutuhan bibit per hektar
adalah 1600 kg (jika berat siung bibit 3 gram) atau 670 kg (jika berat siung
bibit 1 gram).
3. Pemupukan
Pupuk organik yang digunakan adalah
pupuk kandang ayam dengan dosis 10-20 ton/ha atau pupuk kandang kambing dengan
dosis 30 ton/ha. Dosis pupuk kimia yang dianjurkan per hektar adalah 200 kg N,
180 kg P2O5, 60 kg K2O dan 142 kg
S. Pupuk nitrogen diaplikasikan 3 kali selama pertumbuhan bawang putih yaitu
pada saat tanam, saat pembentukan tunas (15-30 hari setelah tanam) dan saat
pembentukan umbi (30-45 hst). Pupuk fosfor dan kalium diberikan sebagai pupuk
dasar bersamaan dengan pupuk kandang pada waktu tanam.Pupuk kimia cair (unsur
mikro) dapat diberikan untuk meningkatkan kualitas dan hasil umbi. Misal pupuk
pelengkap cair Sitozim dengan konsentrasi 0,25% yang disemprotkan pada daun
pada umur 20 dan 60 hst, pupuk daun Massmikro dengan konsentrasi 200 ppm yang
diaplikasikan 3 kali yaitu umur 3, 6 dan 9 hst dan pupuk Hipron yang
diaplikasikan sebanyak 2 kali dengan konsentrasi 2 ml/l.
4. Pemulsaan
Mulsa berupa jerami padi atau sisa-sisa
tanaman yang telah mati.Pemulsaan dilakukan pada musim kemarau.Bila dilakukan
pada musim penghujan dapat menyebabkan kelembaban tanah terlalu tinggi sehingga
tidak menguntungkan bagi kehidupan tanaman.Penggunaan mulsa dari bahan plastik
tidak dianjurkan karena dapat meningkatkan suhu tanah di sekitar perakaran dan
dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
5. Pengairan
Pengairan dilakukan dengan cara
penggenangan parit-parit di antara bedengan. Frekuensi pemberian air tergantung
pada umur tanaman.Pada awal pertumbuhannya, frekuensi pemberian air 2-3 hari
sekali sesuai dengan kebutuhan. Pada masa pembentukan tunas sampai dengan
pembentukan umbi, pemberian air dilakukan 7-15 hari sekali dengan cara yang
sama. Pada saat pembentukan umbi maksimal atau 10 hari menjelang panen tidak
dilakukan pengairan.
Perbaikan drainase pada musim penghujan
dapat dilakukan dengan pemberian jerami padi atau kompos yang ditempatkan
sekitar 10 cm di bawah permukaan tanah bedengan dengan ketebalan 10 cm.
6.
Pemeliharaan
Penyiangan gulma diikuti dengan
perbaikan bedengan dengan selang waktu 20-30 hari atau disesuaikan dengan
keadaan laju pertumbuhan gulma di lapangan. Penyiangan tidak dilakukan setelah
tanaman bawang putih masuk fase generatif, karena dapat mengganggu proses
pembentukan dan pembesaran umbi.
7. Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan
(OPT)
Sekitar sembilan belas OPT diketahui
menyerang tanaman bawang putih, di antaranya adalah Thrips tabaci yang dapat menmbulkan kerusakan sebesar 80 %, Spodoptera exigua, Fusarium sp., Alternaria
porii dan Onion Yellow Dwarf Virus (OYDV). Pengendalian dilakukan dengan
sistem PHT, yaitu dengan menggunakan benih sehat, musuh alami, pengendalian
secara kultur teknis, penggunaan perangkap, sanitasi, dan penggunaan
pestisida berdasarkan ambang pengendalian. Pengendalian dengan pestisida harus
dilakukan dengan benar baik pemilihan jenis, dosis, volume semprot, cara
aplikasi, interval maupun waktu aplikasinya.
8. Panen dan Pascapanen
Pada saat menjelang panen, semua
kegiatan pemupukan, pengairan dan penyemprotan pestisida dihentikan. Panen
bawang putih tergantung pada varietasnya, yaitu antara 90-120 hst. Ciri-ciri
tanaman siap panen adalah terjadi perubahan warna pada daun dari hijau menjadi
kuning dengan tingkat kelayuan 35-60%. Panen dilakukan dengan cara mencabut
tanaman dengan tangan pada saat cuaca cerah. Produksi umbi mencapai 5,6 sampai
12 ton/ha Umbi hasil panen diikat sebanyak 20-30 rumpun per ikat dan dijemur
selama 15 hari sampai batangnya kering. Pengeringan umbi dapat dilakukan dengan
cara :
a.
Dijemur di bawah sinar matahari. Umbi ditutup dengan daunnya untuk menghindari
umbi bawang putih terkena sinar matahari langsung.
b.
Dikeringkan dalam rak berlapis dengan cara digantung, di kebun atau di rumah.
c.
Pengasapan, yaitu dengan cara menempatkan bawang putih di atas para-para yang
berada di dapur. Panas dan asap berasal dari air yang sengaja di masak.
Para-para juga dapat digunakan sebagai tempat penyimpanan.
Penyimpanan di gudang yang difumigasi
dengan tablet 55% Phostoxin dapat memperpanjang umur umbi bawang putih sampai 8
bulan.
Bawang
putih
|
||||||||||||||||||
Bawang
putih
|
||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||
Bawang putih adalah nama tanaman dari genusAllium sekaligus nama dari umbi yang dihasilkan. Umbi dari tanaman bawang putih
merupakan bahan utama untuk bumbu dasar masakan Indonesia.
Bawang mentah penuh dengan senyawa-senyawa sulfur,
termasuk zat kimia yang disebut alliin yang membuat bawang putih mentah terasa getir atau angur.
Bawang putih (Allium sativum) termasuk genus afflum atau di Indonesia lazim disebut bawang putih.Bawang putih termasuk klasifikasi tumbuhan terna berumbi lapis atau siung yang bersusun. Bawang putih tumbuh secara berumpun dan berdiri tegak sampai setinggi 30 -75 ecm, mempunyai batang semu yang terbentuk dari pelepah-pelepah daun. Helaian daunnya mirip pita, berbentuk pipih dan memanjang.Akar bawang putih terdiri dari serabut-serabut kecil yang bejumlah banyak.Dan setiap umbi bawang putih terdiri dari sejumlah anak bawang (siung) yang setiap siungnya terbungkus kulit tipis berwarna putih.Bawang putih yang semula merupakan tumbuhan daerah dataran tinggi, sekarang di Indonesia, jenis tertentu dibudidayakan di dataran rendah.Bawang putih berkembang baik pada ketinggian tanah berkisar 200-250 meter di atas permukaan laut.
1.
Syarat Tumbuh
a.
Iklim ·
Ketinggian tempat : 600 m – 1.200 m di atas permukaan laut ·
Curah hujan tahunan : 800 mm –
2.000 mm/tahun · Bulan basah (di atas 100 mm/bulan): 5
bulan – 7 bulan ·
Bulan kering (di bawah 60 mm/bulan): 4 bulan – 6 bulan · Suhu udara :
150 C – 200 C ·
Kelembapan : tinggi · Penyinaran : sedang b. Tanah ·
Jenis : gromosol (ultisol). ·Tekstur : lempung
berpasir (gembur) · Drainase : baik ·
Kedalaman air tanah : 50 cm – 150
cm dari permukaan tanah · Kedalaman
perakaran : di atas 15 cm dari permukaan tanah ·
Kemasaman (pH) : 6 – 6,8 · Kesuburan :
tinggi 2. Pedoman Bertanam a. Pegolahan Tanah ·
Buatkan selokan atau parit dengan lebar 30 cm – 40 cm, dalam 30 cm – 60 cm. Tanah galian digunakan untuk bedengan
selebar 60 cm – 100 cm, panjang
disesuaikan dengan kebutuhan, lalu dicangkul sedalam 15 cm – 30 cm. ·
Setelah 10 hari – 15
hari dicangkul kembali hingga membentuk gumpalan halus, kemudian diberi pupuk
kandang 10 ton – 15
ton/hektar. ·
Sehari sebelum tanam, bedengan dibasahi. b. Persiapan Bibit ·
Bibit berasal dari tanaman cukup tua (85 hari – 135 hari), sehat dan tidak
cacat. ·
Bibit disimpan dalam ruangan kering sekitar 5 bulan – 8 bulan digantung pada para-para. ·
Siang untuk bibit berasal dari umbi yang beratnya 5 g – 7,5 g/umbi. c. Penanaman ·
Buatkan lubang tanam sedalam 3 cm – 4 cm dengan tugal. ·
Tancapkan bibit dengan posisi tegak lurus, ujung siung di atas dan ¾ bagian siung
tertanam dalam tanah. · Taburkan tanah
halus dan tutup merata dengan jerami setelah 3 cm. ·
Jarak tanam 10 cm x 10 cm atau 15 cm x 10 cm
Nama
Lokal :Garlic (Inggris), Bawang Putih (Indonesia), Bawang (Jawa); Bawang Bodas (Sunda), Bawang handak (Lampung); Kasuna (Bali), Lasuna pute (Bugis), Bhabang pote (Madura); Bawa bodudo (Ternate), Kalfeo foleu (Timor).
Komposisi :
KANDUNGAN KIMIA : Dari umbi bawang putih per 100 gram mengandung :
KANDUNGAN KIMIA : Dari umbi bawang putih per 100 gram mengandung :
– protein sebesar 4,5 gram.
– lemak 0,20 gram,
– hidrat arang 23, 1 0 gram,
– vitamin B 1 0,22 miligram,
– vitamin C 1 5 miligram,
– kalori 95 kalori,
– posfor 134 miligram,
– kalsium 42 miligrain.
– besi 1 miligram
– air 71 gram.
Di samping itu dari beberapa
penelitian umbi bawang putih mengandung zat aktif awcin, awn, enzim alinase,
germanium, sativine, sinistrine, selenium, scordinin, nicotinic acid.
Manfaat Bawang Putih
Khasiat Bawang Putih :
1.
Menghambat kemerosotan
otak dan sistem kekebalan
2.
Membantu menghambat proses penuaan. Menghambat
pertumbuhan sel kanker.
3.
Dengan mengkonsumsi
bawang putih, resiko terkena kanker dapat dikurangi.
4.
Bawang putih yang
dikonsumsi secara rutin dalam jangka waktu tertentu dapat membantu menurunkan
kadar kolesterol.
5.
Zat anti-kolesterol dalam bawang putih yang
bernama ajoene menolong mencegah penggumpalan darah.
6.
Bawang putih dapat
membantu meredakan stress, kecemasan, dan depresi.
7.
Dengan efek yang lebih
lembut. Bawang putih mengandung vitamin A.
8.
Bawang putih mengandung
vitamin B.
9.
Bawang putih mengandung
vitamin C.
10.
Bawang putih mengandung
kalsium
11.
Bawang putih mengandung potassium
12.
Bawang putih mengandung
antioksidan. Bawang putih mengandung karoten dan selenium
13.
Mengonsumsi 2-3 siung
bawang putih sehari, akan menghindarkan dari kemungkinan berpenyakit jantung.
14.
Menyembuhkan tekanan
darah tinggi
15.
Meringankan tukak
lambung
16.
Meningkatkan insulin darah
bagi penderita diabetes.
17.
Melumpuhkan radikal bebas yang mengganggu sistem
kekebalan tubuh
18.
Bermanfaat sebagai
penawar racun (detoxifier) yang melindungi tubuh dari berbagai macam penyakit.
19.
Membantu menambahkan
nafsu makan apabila dimakan mentah
20.
Menjaga stamina tubuh
21.
Mengandung khasiat
antimikroba, antitrombotik, hipolipidemik, antiarthritis, hipoglikemik, dan
juga memiliki antivitas sebagai antitumor.Namun seberapapun khasiatnya sebuah
obat, jika tidak dimbangi dengan pola hidup sehat semua itu sia-sia
22.
Menurunkan paras kolesterol. Sebagaimana
diketahui, kolesterol mudah tersumbat di dalam arteri dan akhirnya mengarah
pada serangan jantung dan cedera otak (stroke). Dengan memasukkan seulas
bawang putih dalam makanan harian, Anda dapat menurunkan paras (tingkat)
kolesterol.
23.
Antibakteri. Sifat
bawang putih yang antibakteri, antikulat dan antivirus memungkinkan mereka
untuk menghambat perkembangan bakteri, kulat (jamur), dan virus. Kajian
menunjukkan bahwa bawang putih memiliki kekuatan antibakteri setara dengan
penisilin 1%. Penyakit yang dicetuskan oleh kulat, bakteri atau virus dengan
mudah dapat diobati dengan manfaat bawang putih ini.
24.
Melawan
hipertensi. Tidak diragukan lagi bahwa
bawang putih mempunyai zat yang bertindak sebagai pencair darah. Zat ini dapat
digunakan untuk membantu mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke. Jika
Anda memiliki tekanan darah tinggi, faedah bawang putih dapat membantu
menurunkan paras tekanan darah anda. Jika tekanan darah Anda normal, bawang
putih mendatangkan faedah kepada arteri dengan membuatnya lebih tenang dan
berehat, sehingga mencegah kekejangan dan pengerasan yang merupakan salah satu
faktor hipertensi.
25.
Melawan
kanker. Bawang putih juga bermanfaat
bagi tubuh dengan mencegah kanker. Bawang putih mampu melindungi tubuh dengan
melawan beberapa jenis kanker tertentu seperti kanker perut, kanker kolon,
kanker tekak (tenggorokan) dan kanker prostat.
26.
Melawan
selesma (pilek
dan flu). Sifat
antivirus dan antibakteri bawang putih memungkinkannya untuk melawan selesma.
Mengambil bawang putih mentah dapat mencegah jangkitan dan membantu melawan
selsema.
27.
Memperkuat
sistem imun. Menurut kajian,
bawang putih dapat meningkatkan fungsi imun dengan merangsang sel-sel darah
putih, yang kemudian meningkatkan fungsi antibodi. Sebagai antioksidan, bawang
putih telah dilaporkan dapat mengurangi radikal bebas dalam darah. Peningkatan
sistem imun memperkuat badan untuk melawan penyakit.
28.
Menggalakkan kesehatan kulit. Bawang
putih mempunyai ciri-ciri antioksidan yang membantu membersihkan kulit dan
menjadikan kulit berwajah cerah (bercahaya). Bagi mereka yang mempunyai jerawat, penggunaan krim sapuan bawang putih dapat
membantu. Berdasarkan tradisi rawatan dalam Ayurveda, bawang putih disapu pada
kulit dengan air suam setiap pagi. Hal ini akan berfungsi sebagai pertahanan
kulit dan membantu dalam meningkatkan sinaran kulit secara semulajadi (alami).
Semasa menjalani rawatan ini, Anda tidak boleh memakan sebarang makanan yang
pedas dan membersihkan muka dengan air sejuk sebanyak 5 kali sehari.
Racikan Obat Untuk Beberapa Penyakit
1. Hipertensi,
a. Bahan: 3 siung bawang putih,
Cara membuat: bawang putih
ditumbuk halus dan diperas dengan
air secukupnya, Ialu disaring;
Cara menggunakan: diminum secara
teratur setiap hari.
b.
Bahan : 2 siung bawang putih;
Cara membuat: bawang putih
dipanggang dengan api;
Cara menggunakan: dimakan setiap
pagi selama 7 hari.
2. Asma, batuk dan masuk angin
Bahan: 3 siung bawang putih, 1 sendok makan
madu dan gula batu
Secukupnya;
Cara membuat: bawang putih
ditumbuk halus, kemudian dioplos
bersama bahan lainnya sampai
merata dan diperas/disaring;
Cara menggunakan: diminum setiap
pagi sampai sembuh.
3. Sakit kepala
Bahan: umbi bawang putih;
Cara membuat: umbi bawang putih
ditumbuk halus;
Cara menggunakan: untuk kompres
pada dahi.
4. Sakit kuning, sesak nafas dan
busung air
Bahan: 1 umbi bawang putih, 1
potong gula batu sebesar telur ayam
Cara membuat : umbi bawang putih
ditumbuk halus, kemudian kedua
bahan tersebut direbus bersama
dengan 3 gelas air sampai
mendidihdan diaduk sampai merata,
dan disaring;
Cara menggunakan: diminum 2 kali
sehari 2 sendok makan, pagi dansore.
5. Ambeien
Bahan : umbi bawang putih;
Cara membuat: umbi bawang putih
ditumbuk halus, kemudian diperas
untuk diambil airnya;
Cara menggunakan: dioleskan di
sekitar dubur setiap hari.
6. Sembelit
Bahan: yoghurt bawang putih dan
bawang merah secukupnya;
Cara membuat: kedua bahan
tersebut ditumbuk halus, diperas untuk
diambil airnya, kemudian dicampur
sampai merata dan disaring;
Cara menggunakan: diminuni biasa.
7. Luka memar karena tikaman atau
pukulan
Bahan: bawang putih dan 1 sendok
madu;
Cara membuat: bawang putih
ditumbuk halus, kemudian diberi 1
sendok madu dan dicampur sampai
merata;
Cara menggunakan: dioleskan pada
bagian yang luka.
8. Luka kena benda tajam berkarat
Bahan: umbi bawang putih dan
minyak kelapa secukupnya;
Cara membuat: umbi bawang putih
dibakar, kemudian dicelupkan ke
dalam minyak kelapa dan ditumbuk
halus;
Cara menggunakan: dioleskan pada
bagian yang luka.
9. Mempercepat matangnya bengkak
abses
Bahan : umbi bawang putih;
Cara membuat: umbi bawang putih
dipanasi dengan minyak cat,
kemudian ditumbuk halus;
Cara menggunakan : ditempelkan
pada bagian yang bengkak.
10. Untuk mengeluarkan serpihan kaca,
kayu atau duri
Bahan: umbi bawang putih;
Cara membuat: umbi bawang putih
ditumbuk halus;
Cara menggunakan: ditempelkan
pada baglan yang kemasukan
serpihan kaca, kayu atau duri.
11. Sengatan serangga
Bahan: umbi bawang putih, sendowo
dan garam secukupnya;
Cara membuat: umbi bawang putih
ditumbuk halus, kemudian
dicampur dengan bahan lainnya
sampai merata;
Cara menggunakan: dioleskan ada
bagian tubuh yang disengat
serangga.
12. Mengusir cacing kremi dan cacing
perut
Bahan: beberapa siung bawang push;
Cara membuat: dikupas dan dicuci
bersih;
Cara menggunakan: dimakan
langsung.
13. Sulit tidur (insomnia)
Bahan: beberapa slung bawang
putih;
Cara membuat: dikupas dan dicuci
bersih;
Cara menggunakan: dimakan
langsung sebelum tidur.
Akibat
mengkonsumsi bawang putih terlalu banyak membuat napas kita menjadi bau, karena
kandungan bawang putih tersebut
Dalam
mengkonsumsi bawang putih sebaiknya tidak dimakan mentah, karena dapat
mengganggu lambung.Kandungan sulfur yang terkandung dalam bawang putih
membuatnya memiliki bau dan rasa yang khas dapat mengganggu area lambung
Oleh karena itu dianjurkan agar bawang putih terlebih dahulu direbus, digoreng,
atau dipanggang dulu sebelum makan. Tetapi bawang putih tidak boleh digunakan
dalam bentuk apapun sewaktu terdapat serangan penyakit di bagian perut dan usus
besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar